Wednesday, November 23, 2011

Semangat November - Scholarship

Sudah lama sekali tidak menulis...sebulan vakum gara2 banyak tugas dan ngurus acara.
OK. where will we start it?? hmmm

November...Lovember...this is my month :D
Sudah setengah bulan, banyak yang terjadi, rasapun campur aduk, tapi ini sungguh menyengkan :D

Sejak bulan Oktober, kurang lebih sudah sebulan aku merencanakan untuk applying scholarship. Mungkin kedengarannya biasa, namun bagiku ini menjadi hal beda dan baru. 
Entah mengapa aku menjadi sangat bersemangat. 

Pandangan Pertama

Pertama kali aku melihat pengumuman beasiswa ini di twitter @BeasiswaIndo 
RT @USA_Scholarshiphttp://beasiswaindo.com/1532 beasiswa FULL Kursus Bahasa Inggris di Amerika Serikat selama 8 minggu, anyone? :)"
aku menjadi deg-degan sendiri 
lalu ku buka linknya, nama programnya IELSP. Jujur aku baru mendengarnya kali itu padahal dituliskan bahwa programnya sudah sampai Gelombang ke X, sudah lama juga ya..hmmm. Lalu, aku membaca persyaratannya dengan seksama, aku menjadi tambah deg-degan....mungkin memang aku orangnya mudah deg-degan hehe


·         berumur 19 – 24 tahun, dan
·         aktif sebagai mahasiswa S1 minimal tahun ketiga (semester 5 keatas) di perguruan tinggi manapun di seluruh Indonesia (BELUM DINYATAKAN LULUS/MENEMPUH SIDANG KELULUSAN)
·         memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik yang ditunjukkan dengan nilai TOEFL® baik International TOEFL® atau TOEFL® ITP minimal 450 (bukan Prediction Test)
·         memiliki prestasi akademik yang baik
·         aktif dalam berbagai kegiatan atau organisasi
·         memiliki komitmen penuh untuk segera kembali ke tanah air segera setelah program ini selesai
·         tidak memiliki pengalaman belajar di Amerika Serikat atau negara lain selain Indonesia
·         memiliki sifat-sifat: aktif, mandiri, bertanggung jawab, percaya diri dan berpikiran luas.
·         Menguasai komputer


Wah gw banget ni (deg-degan lagi) , umurnya udah cocok, pas lagi semester 5 pula dan belum menempuh sidang (masi jauh), akademik baik lah, aktif juga, balik ke tanah air...so pasti, sifat2 yg ada di situ jg gw bgt lah (insyaAllah), dan kalo komputer mah khatam lah, hehe (gaya bgt). 

Tinggal toefl, yang belum aku punya.. hmmm.. 450 ya??aku bertanya, bisa ga ya segitu? emang nilai yg paling rendah brp ya? bagiku yang belum mengetahuinya, ini menjadi pr lagi, aku harus mencari tahu sendiri. 

Aku sudah bertekat bahwa aku harus mendaftarkan diri, setidaknya aku hrs mencoba. Ini bukan suatu yang aji mumpung, ini harus diperjuangkan walalupun setelah semua ini selesai aku serahkan keputusan pada Hyang Maha Memutuskan. Yah manusia kan hanya berusaha dan berdoa, selanjutnya Tuhan lah yang berkehendak.

Pada saat itu tugas belum terlalu banyak, tapi ada kepanitian yang harus aku urus, tapi ga apa lah maju terus pantang mundur. yeeah. 

Kubayangkan negaranya, orang-orang bule lalu lalang, jalananya, bangunanya, ah tentunya jika aku berhasil mendapatkan beasiswa itu. Amiiiin. Pengalaman baru, senangnya mama, senangnya aku, hebohnya adikku, lancarnya bahasa Inggrisku hehehe.
Kubayangkan juga film2 luar negri yang ku tonton, semoga aku bisa ke negara asal film2 itu,,menghirup udara yang mereka hirup, merasakan dinginnya negara itu...aromanya Amerika...hmm (meleleh) Amiiin. 
Rasanya membayangkan saja sudah senang sekali. 
Kalo kata Alm Papa namanya 'dilepas di kandang orang' wkwk, biasa aja si papa. 

Toefl

Ku cari informasi tentang toefl, kutanyakan pada teman apa itu toefl, pernah tidak? sulit tidak?
cara nilainya gimana? aku seperti mengintrogasi saja :D
Lalu aku tau ternyata di Kampus ada lembaga bahasa Inggris yang menyediakan test toefl, namanya LTC. Akupun langsung mendaftar dengan harga khusus mahasiswa Rp90.000,- dan meminjam buku toefl dari perpus untuk ku pelajari sebelum test. 

O.O tapi ternyata tidak selancar itu, tenyata aku salah mendaftar seharusnya bukan toefl Preparation tapi toefl ITP, lalu aku tanyakan ke LTC lebih lanjut, ternyata pendaftarannya Rp 345.000 lumanyan banyak ya..hmm kulihat saldo ku, ternyata ga ada sebanyak itu. hmmm. 

Aku putuskan untuk meminta uang ke mama ku untuk menambahkan sisa kekurangannnya, walaupun agak sedikit ga enak hati, tapi untuk pendidikan kenapa tidak. Orang-orang menghabiskan uangnya untuk hal-hal yang ga jelas, dan terkadang tanpa mereka sadari. Beberapa teman perempuan yang fashionable menghabiskan uang 300-400rb hanya untuk ke salon atau untuk berbelanja. Aku membeli tiket konserpun Kahitna pun kurang lebih 400rb, dan aku berani. Untuk beasiswa Amrik kenapa harus ga berani dan banyak menimbang-nimbang. Action saja dulu (kata bang Ippho right) hehe. Masalah keterima ga terimanya nanti, usaha saja dulu

Disela-sela kegiatan dan tugasku aku sambil belajar toefl. Kak laras meminjamkanku buku toefl. Makasih ya kak J sangat membantu. Biasanya aku belajar bahasa Inggris hanya di melalui Film dan lagu-lagu, sekarang harus mempelajari stucture dan grammarnya. Pokonya kunikmati saja pembelajaran ini.

Yah ini adalah Perjuangan yang harus dinikmati, saat aku memutuskan untuk mengikuti ini, aku tau waktu ku untuk bermain dan bersenang-senang akan dialihkan untuk belajar. Kalau teman-temanku waktunya hanya membuat tugas dan bermain, sedangkan aku harus mengaturnya dengan seksama untuk tugas, kepanitiaan dan persiapan untuk mendapatkan beasiswa ini.

Pada saat Toefl Preparation, aku salah jadwal dan ini membuatku harus mengikuti test susulan esok hari. Haduuh, belum apa-apa sudah ada aja yang menikung. Menurutku ini seperti hambatan, hambatan ada dari dalam dan dari luar. Hambatan dari luar seperti, jika ada yg mengendurkan semangat, misalnya mau ngeprint tapi printernya rusak, atau terjebak hujan saat mau mengirim surat dan lainnya. Hambatan dari dalam seperti, mengendurnya semangat, keinginan untuk menyerah dan lainnya. Akan tetapi hambatan yang dialami membuat kita berusaha dengan baik, membuat pribadi lebih matang dan kesan tersendiri jika pada akhirnya kita berhasil mencapai tujuan dan mendapatkan apa yang kita ingini.

Setelah melakukan toefl preparation, seminggu kemudian aku langsung mengikuti test toefl ITP, dengan lisensi langsung dari jakarta. Lumayan banyak juga yang mengikuti test ini, aku tebak mereka jupa ingin apply this scholarship. Ada beberapa yang aku kenal, seperti kak Danang dan kak Wimbo, merekapun memiliki tujuan yang sama sepertiku, hehe (Saingan yang saling menyemangati). Test pun selesai dan selama 2 hari leherku ngilu, karena posisi saat test selalu menunduk....alamak.

Essay

Test Toefl bukan menjadi tujuan akhir,  ini adalah step untuk mendaftar beasiswa ini. Jika toeflku mencapai 450(persyaratan)  maka aku bisa mendaftar. Sambil menunggu hasil toefl, aku sambil membuat essay dalam bahasa Inggris. Aku sendiri binggung harus memulai dari mana dan kira-kira harus membuat yang seperti apa agar bisa menarik perhatian orang yang menyeleksi berkasku. Hmmm. Aku menginginkan essayku sesuai dengan aku, dengan keakuanku, dengan inginku, dengan seharusnya aku digambarkan disitu. Kucoba menungkan tentang diriku, pengalamanku, interestku, keinginkanku dan pandanganku akan beberapa hal. Aku pun cukup puas, semoga saja ini berhasil meyakinkan orang-orang itu agar memilih aku. Huaaaaaa (jadi deg-degan lagi)

Dalam 3 hari aku menyelesaikan 4 essay itu, namun aku kurang yakin dengan penggunan grammarku. Walaupun agak malu essay ku dibaca orang lain, tapi mau bagaimana lagi, setidaknya essay ini menjadi lebih baik strukturnya (ga acak-acakan). Aku meminta tolong sama temanku yang mengambil jurusan Bahasa Inggris untuk mengoreksi essay ku (kak Steve dan mba Vera). Selain mengoreksi essay, mereka juga memberikan tips dan apa yang harus ditambahkan atau dikurangi. Thanks to you guys.

Sambil mengoreksi, kami pun cerita dan sharing, khususnya sama mba vera (sama-sama perempuan, hehe). Ternyata mba vera tahun sebelumnya pernah ikut beasiswa ini, namun sayangnya tidak keterima (mungkin karena ia mengirimkannya 1 hari sebelum hari H, dasar mba ve). Aku banyak meminta tips dari mba ve, kami share banyak soal beasiswa ini. Aku mengetahui banyak tentang beasiswa ini, dan latar belakangnya. Mba ve mengatakan bahwa temannya ada yang berhasil lolos beasiswa ini dan baru saja pulang dari Amerika. Senangnyaaaaaa.. kami pun dengan hebring bercerita, berimajinasi, dan meraba-raba gimana ya caranya. Oke dan kamipun memutuskan untuk men-sms teman mba ve, namanya mas Heru, kuliah di STAIN SAlatiga. Orangnya baik, aku meminta tips, dan dia memberikan banyak tips. Makasi mas heru J

Finally essay ku selesai, selanjutnya aku mengisi data di formulir pendaftarannya, dengan sangat teliti dan mengumpulkan segala persyaratannya. Karena harus ada surat keterangan dari dosen, akhirnya aku mencari dosen bahasa Inggrisku yang sudah 2 tahun tidak bertemu di STIBA UKSW. Selain dosen bahasa Inggris, aku meminta ketua progdi fakutasku membuat surat referensi untukku. Seminggu sebelum hari terakhir mengumpulkan berkas itu sudah terkumpul. Ku urutkan dengan teliti, ku baca ulang rulesnya dan lainnya. (deg-degan rasanya)

Semangatnya aku

Did u know??

Ini merupakan hal pertama bagiku. Sejak pertama kali mengetahi ini kurasakan semangat mengalir, aku ingin sekali mendapatkan beasiswa ini. Banyak yang aku rencanakan, aku impikan J
Mungkin aku bukan satu-satunya orang yang merasakan hal ini, banyak applyer lain yang sama rasa. Tapi setidaknya aku melakukan apa yang aku inginkan, berusaha dengan sebaik-baiknya dan essay yang ku buat sesuai dengan kepribadianku.

Saat aku menceritakan ini ke teman, aku tau mereka pun merasakan semangatku, semangat yang ingin mereka rasakan juga. Semangat ketika seorang sangat ingin meraih apa yang mereka inginkan. Makasih kak tea, karena menyemangatiku dan mendukungku J.Makasi jg abang, kalau aku sedih dan semangat mulai turun, lagi-lagi kamu bantu aku menaikannya kembali, kamu selalu membuatku jadi 'seseorang', setidaknya dimatamu. 
Semangat tak hanya kudapatkan dari diriku sendiri, tapi orang-orang yang mendukungku. Tak banyak kuceritakan ini keorang lain, hanya beberapa teman dekat dan tentunya Mama yang selalu mendoakanku.

Pada perjalanannya, semangatku ini pun naik turun, tidak konstan. Tugas yang menumpuk, banyak pikiran, memikirkan essay apa sudah benar, saingan dan lainnya membuat semangatku turun naik. Aku berdoa dan meminta pada Allah SWT untuk selalu keep semangatku, untuk selalu menuntunku. Pada akhirnya pun Allah yang menentukan.

Kadang aku pun menangis, percaya ga percaya karena memikirkan ini, perjuangan untuk tetap berusaha apply disaat banyak tugas dan kegiatan. Aku pikirkan orang tua ku, aku pikirkan keluargaku, aku pikirkan tentang masa depanku. Aku cengeng sekali. Kudengarkan lagu, kubayangkan film-film itu, ingin sekali aku mendapatkannya, ingin rasanya aku membahagiakan orang tuaku, ingin aku melangkah.

Ku berdiam di bawah sinar matahari, berharap agar sinar sang surya menyemangati ku, memberikan energi positifnya untukku, dan menjernihkan pikiranku agar aku bisa melewatinya dengan baik.

Deg-deganpun kembali merajai diri saat aku menunggu pengumuman toefl, segalanya persyaratan sudah disiapkan, essaypun sudah dibuat, namun jika toeflnya tidak mencapai 450 maka semua yang sudah aku persiapkan, waktu, tenaga, dan pikiran akan ..... (aku ga mau membayangkannya)

Kira-kira, setelah 2 minggu lebih menunggu hasil toefl, aku di telpon dari LTC bahwa hasilnya sudah keluar dan aku disuru mengambil ke kantornya. Saat itu aku sangat khawatir, pelajaran kuliahpun ga ada yang masuk ke pikiran. Aku berdoa dan berharap semoga hasilnya tidak kurang dari persyaratan agar aku bisa lanjut pendaftaran dan perjuangan tidak berhenti sampai disini.

Maya menemani ku mengambil hasil toefl, di LTC pun ada kak danang yang menungguku. Deg-degan banget rasanya. Maya membuka amplop dan belihat hasilnya, sesaat kemudia ia berkata “Lolos kok van”, lega rasanya.
Aku pun melanjutkan misiku dan mengirimnya.

Setelah mengirim kuserahkan hasilnya padaMu Gusti, aku sudah berusaha sebaik-baiknya. Aku sangat berharap aku dapat lolos. Apapun ku serahkan padamu.

Aku memperbanyak berdoa, beramal dan berbuat kebaikan.  Aku ga ingin perkataanku yang tidak baik atau tindakanku yang tidak baik baik sengaja atau tidak sengaja menghalangi ku dalam mendapatkan ini dan meraih keinginku. Kuasa tuhan sangat besar, kadang orang ga percaya bahwa doa, amal, perbuatan baik mempengaruhi dalam pencapaian tujuan mereka, yang penting mereka berusaha dan pintar. Mereka bertanya, faktor amal dan doa itu? tidak bisa disalahkan juga sih, ini masalah kepercayaan.

Namun aku percaya, keampuhan doa orang tua, setidaknya perbuatan baik kita, doa dan amal yang kita lakukan dapat memupuk semangat, menguatkan diri, menjadi fondasi diri dalam kita memandang kehidupan dan bertidak dalam segala hal. Doa, berbuat baik, dan beramal itu seperti menjadi salah satu media, supaya Allah mengabulkan apa yang inginkan. Tidak hanya meminta tapi juga harus Action dan berusaha.

Love,






No comments: