Sekitar 15 menit yang lalu, aku
mendengar bunyi sms dari hpku. Seharunya itu dari temanku yang aku mintai
tolong untuk memberikan kabar hasil test. Saat itu aku baru saja selesai sholat
dan sedang berdoa. Seperti biasa setelah sholat aku masih mengirimkan doa untuk
alm. Papaku, mamaku dan orang-orang terkasih. Sms itu belum ku buka. Aku minta
untuk dilapangkan dadanya ketika nanti mengetahui hasil test tersebut, apapun
hasilnya aku pasrah. RencanaNya adalah yang paling terbaik bagiku.
Sekitar 25 menit yang lalu,
pikiranku masih dibayangi dengan apakah hasil test tersebut bisa lebih apa
kurang dari targetku. Mamaku berkata pasrah saja, Dia akan kasih yang terbaik. Aku
membayangkan ketika hasil test tersebut melebihi targetku maka aku akan segera
bergegas pergi ke lembaga bahasa inggris untuk mentranslate ijasah SMAku, lalu
aku akan bekerja keras menyelesaikan essay-essay ku yang belum selesai untuk mencapai
deadline pengumpulan berkas tanggal 1
november nanti. Jika hasilnya tidak sesuai target maka aku tidak perlu
susah-susah untuk melakukan itu semua, aku hanya perlu melapangkan dada, iklas dengan semua ini, kembali semangat dan tentunya kembali ke skripsi. Aku mungkin
akan merasa gagal, tapi ini tidak akan menghalangiku untuk tetap berjuang dan
berusaha mencapai apa yang aku inginkan.
Sekitar 15 jam yang lalu, aku
sedang lembur menyelesaikan videoku untuk mengikuti kompetisi yang
diselenggaraan oleh education usa. Ini
merupakan serangkaian dan keputusan spontanku beberapa waktu lalu untuk salah
satunya dapat mewujudkan impianku. Alhamdulilah videonya sudah selesai, namun
ada masalah ketika melakukan render,
berapakali gagal dan aku putuskan untuk melakukannya hari berikutnya karena
masih ada waktu. ‘Dulu, Aku dan abang
pernah gagal mengikuti kompetisi karena waktunya sudah mepet dan kami masih di
pusingkan dengan hal-hal teknis alias menunggu loading. Alhasil karena terlalu
SKS (sistem kebut semalam) waktunya tak cukup dan kami tidak jadi mengikuti perlombaan
video itu, padahal videonya sudah jadi.’ Malam itu, aku dan abang sedang
berangan-angan jika nanti segalanya bisa berjalan sesuai rencana maka akan
banyak yang harus aku lakukan sebelum tanggal 1 november. Mengenai hasil test
untuk apply scholarship . Abangpun
sudah berencana untuk mengantarkan ku ke tempat pengumpulan berkas. Kami senang
membayangkannya. Aku dan abang suka berandai-andai dan bermimpi tentang masa
depan, tentang apa yang akan kita lakukan nanti dan saling support.
Sekitar 49 jam yang lalu atau
malam rabu kemarin, aku terbangun tengah malam diperjalanan ku menuju kampung
halamanku, Jakarta. Aku mencari-cari plang jalan yang menunjukan lokasi dimana
aku berada saat itu, ternyata sudah sampai kota Tegal. Pikiranku kembali menerawang,
membayangkan apa yang terjadi pada 1 november nanti. Apakah aku bisa melalui
semua targetku. Bagaimana hasil testku. Bagaimana video ku, belum aku kerjakan.
Dan aku harus bekerja keras menyelesaikan itu sebelum deadline-nya. Setelah sampai jakarta aku berencana untuk segera
menyelesaikan videoku, lalu lanjut menyelesaikan essay-essay ku. Terpikir di
benakku “apa aku mampu?” akupun kembali hitung-hitungan dengan waktu. Apapun itu,
jadi atau tidak, siap atau tidak tanggal 1 november pasti akan datang dan
setelah ia datang aku sudah akan diselesaikan dengan hal-hal ini, video dan apply scholarship, lalu kembali fokus
dengan skripsiku yang sudah sebulan lamanya aku tinggalkan.
Sekitar 61 jam yang lalu, aku
dipusingkan dengan video dan programnya karena leptopku tidak mensupport dan
beberapa kali aku coba install dan bertanya pada abangpun tidak bisa. Tapi ini
belum berakhir, masih terlihat harapan dan masih banyak jalan. Oke, setelah
dipusingkan dengan utak-atik program di leptop selama 4 jam lebih dan tidak
menghasilkan apapun, aku memutuskan untuk ke jakarta. Aku ingin mengisi kembali
energiku, bertemu dengan keluarga dan orang-orang terkasih yang sudah lama
tidak ketemu adalah salah satu sumber semangat bagiku. Itu yang harus lakukan
sebelum aku kembali mengumpulkan semangat dan pikiranku untuk mengerjakan video
dan essay-essay yang belum terselesaikan.
Sekitar seminggu 5 hari yang
lalu, hari jumat tepatnya. Aku mengikuti pembekalan ‘studi in usa’ oleh
education usa. Pergi, belajar, dan untuk sementara waktu menjadi bagian dari
usa adalah impian ku. Bermimpi tidak pernah salah walaupun aku melihat kondisiku
yang masih kurang untuk dapat pergi ke luar negri, namun aku berusaha untuk
mewujudkannya, menjadikan impian itu lebih dekat denganku untuk aku wujudkan,
menjadikannya bagian dari proses hidup aku. Banyak orang yang berhasil
mendapatkan apa yang ia inginkan dan memulainya dari mimpi, akupun ingin begitu
dan aku percaya jika ingin impian tersebut terwujud maka akan selalu ada harga
yang dibayar yaitu dengan kerja keras, ketekunan dan tidak kenal kata menyerah.
Pada hari ini pula aku mendapatkan
informasi mengenai pembuatan video dan informasi mengenai beasiswa-beasiswa
usa. Aku memutuskan untuk mebuat video selama tiga menit tersebut siapa tau aku
berhasil mendapatkan hadiahnya yaitu gratis campus tour ke usa J winkkk!!!Aku Ingin
ini, ingin itu, tapi dikerjar-kejar deadline.
Sambil sedikit-sedikit menyelesaikan essay ku, aku sambil melihat peluang
lainnya, jaga-jaga jika satu tidak berhasil masih ada harapan lainnya. Aku deg-degan.
Sekitar seminggu yang lalu, aku
lembur untuk menyelesaikan berkasku untuk apply
ke AIESEC sebagai volunteer. Sambil menunggu hasil test toeflku dan pelan-pelan
mengerjakan essayku untuk apply
community collage aku memutuskan untuk mencoba peruntunganku dengan apply ke AIESEC.
Sekitar 3 minggu yang lalu aku
sedang belajar untuk test toeflku.
Sekitar sebulan lebih yang lalu
aku megetahui hasil pengumuman mengenai community college disaat aku sedang
semangat-semangatnya dengan skripsiku. Aku memutuskan untuk mencoba mendaftar.
Untuk itu aku harus kompromi dengan skripsiku, aku harus mengambil toefl dan
belajar lagi untuk bisa mencapai syarat itu, aku juga harus membuat essay-essay.
Saat itu aku mengorbankan skripsiku dan fokus untuk ini. Tak ku pikirkan ujung perjalanan, saat itu aku
sangat bersemangat, sangat senang belajar, tak kupikirkan jika nanti
kemungkinan buruknya aku tidak lulus test toefl sebelum aku mulai melangkah
untuk mendaftarkan berkas-berkasku.
Sekarang, aku sudah lega, aku
terima hasilku tidak memenuh target. Langkahku untuk apply scholarship harus
terhenti ketika aku tau hasil test toeflku tidak memenuhi syarat. Ada perasaan
lega, ada juga perasaan kecewa tapi tak seberapa kecewa. Tujuan awalku belun
bisa terlaksana, tak apa. Tapi aku merasa tidak ada yang sia-sia, sebulan aku
meninggalkan skripsi, sebulan juga aku fokus ke beasiswa community college, apply AIESEC dan ikut competisi video. Hasil
yang satu sudah pasti tapi hasil yang lain masih ku tunggu jawabannya. Aku kembali
menyelesaikan skripsiku, selanjutnya aku akan belajar meningkatkan toeflku dan
mencoba-mencoba lagi.
Ini memang agak terlalu terburu-buru, untuk
apply selanjutnya segalanya akan aku persiapkan lebih matang , tidak SKS lagi –
sistem kebut semalam. Ini adalah kesempatanku untuk selanjutnya mempersiapkan
lebih baik lagi.
Aku pastikan semangat ini tak
kendur sedikitpun, paling-paling hanya mood
yang suka naik turun, Hehe tapi aku tidak akan lupa mimpi-mimpiku.
Satu bulan selanjutnya
Dua bulan selanjutnya.....
6 bulan selanjutnya.....
1 tahun selanjutnya....
2 tahun selanjutnya
Dan seterusnya
Ceritaku belum selesai, ini belum
berakhir....
Aku masih berproses (atau sedang
otw)....
Ada kabar yang sedang ku
tunggu....
Ada kesempatan dan peluang yang
sedang ku cari....
Ada hal-hal baru yang ingin ku
lakukan.....
Ada suatu hal yang sedang ku
usahaan....
Aku tidak tau bagaimana akhir
dari semua ini...
Apapun itu, akan ku tunggu
surprise-surprisenya....
Aku dan mimpi-mimpiku J
Love,