Thursday, October 25, 2012

Rencana - Mimpi - Pilihan


Sekitar 15 menit yang lalu, aku mendengar bunyi sms dari hpku. Seharunya itu dari temanku yang aku mintai tolong untuk memberikan kabar hasil test. Saat itu aku baru saja selesai sholat dan sedang berdoa. Seperti biasa setelah sholat aku masih mengirimkan doa untuk alm. Papaku, mamaku dan orang-orang terkasih. Sms itu belum ku buka. Aku minta untuk dilapangkan dadanya ketika nanti mengetahui hasil test tersebut, apapun hasilnya aku pasrah. RencanaNya adalah yang paling terbaik bagiku.

Sekitar 25 menit yang lalu, pikiranku masih dibayangi dengan apakah hasil test tersebut bisa lebih apa kurang dari targetku. Mamaku berkata pasrah saja, Dia akan kasih yang terbaik. Aku membayangkan ketika hasil test tersebut melebihi targetku maka aku akan segera bergegas pergi ke lembaga bahasa inggris untuk mentranslate ijasah SMAku, lalu aku akan bekerja keras menyelesaikan essay-essay ku yang belum selesai untuk mencapai deadline pengumpulan berkas tanggal 1 november nanti. Jika hasilnya tidak sesuai target maka aku tidak perlu susah-susah untuk melakukan itu semua, aku hanya perlu melapangkan dada, iklas dengan semua ini, kembali semangat dan tentunya kembali ke skripsi. Aku mungkin akan merasa gagal, tapi ini tidak akan menghalangiku untuk tetap berjuang dan berusaha mencapai apa yang aku inginkan.

Sekitar 15 jam yang lalu, aku sedang lembur menyelesaikan videoku untuk mengikuti kompetisi yang diselenggaraan oleh education usa. Ini merupakan serangkaian dan keputusan spontanku beberapa waktu lalu untuk salah satunya dapat mewujudkan impianku. Alhamdulilah videonya sudah selesai, namun ada masalah ketika melakukan render, berapakali gagal dan aku putuskan untuk melakukannya hari berikutnya karena masih ada waktu. ‘Dulu, Aku dan abang pernah gagal mengikuti kompetisi karena waktunya sudah mepet dan kami masih di pusingkan dengan hal-hal teknis alias menunggu loading. Alhasil karena terlalu SKS (sistem kebut semalam) waktunya tak cukup dan kami tidak jadi mengikuti perlombaan video itu, padahal videonya sudah jadi.’ Malam itu, aku dan abang sedang berangan-angan jika nanti segalanya bisa berjalan sesuai rencana maka akan banyak yang harus aku lakukan sebelum tanggal 1 november. Mengenai hasil test untuk apply scholarship . Abangpun sudah berencana untuk mengantarkan ku ke tempat pengumpulan berkas. Kami senang membayangkannya. Aku dan abang suka berandai-andai dan bermimpi tentang masa depan, tentang apa yang akan kita lakukan nanti dan saling support.

Sekitar 49 jam yang lalu atau malam rabu kemarin, aku terbangun tengah malam diperjalanan ku menuju kampung halamanku, Jakarta. Aku mencari-cari plang jalan yang menunjukan lokasi dimana aku berada saat itu, ternyata sudah sampai kota Tegal. Pikiranku kembali menerawang, membayangkan apa yang terjadi pada 1 november nanti. Apakah aku bisa melalui semua targetku. Bagaimana hasil testku. Bagaimana video ku, belum aku kerjakan. Dan aku harus bekerja keras menyelesaikan itu sebelum deadline-nya. Setelah sampai jakarta aku berencana untuk segera menyelesaikan videoku, lalu lanjut menyelesaikan essay-essay ku. Terpikir di benakku “apa aku mampu?” akupun kembali hitung-hitungan dengan waktu. Apapun itu, jadi atau tidak, siap atau tidak tanggal 1 november pasti akan datang dan setelah ia datang aku sudah akan diselesaikan dengan hal-hal ini, video dan apply scholarship, lalu kembali fokus dengan skripsiku yang sudah sebulan lamanya aku tinggalkan.

Sekitar 61 jam yang lalu, aku dipusingkan dengan video dan programnya karena leptopku tidak mensupport dan beberapa kali aku coba install dan bertanya pada abangpun tidak bisa. Tapi ini belum berakhir, masih terlihat harapan dan masih banyak jalan. Oke, setelah dipusingkan dengan utak-atik program di leptop selama 4 jam lebih dan tidak menghasilkan apapun, aku memutuskan untuk ke jakarta. Aku ingin mengisi kembali energiku, bertemu dengan keluarga dan orang-orang terkasih yang sudah lama tidak ketemu adalah salah satu sumber semangat bagiku. Itu yang harus lakukan sebelum aku kembali mengumpulkan semangat dan pikiranku untuk mengerjakan video dan essay-essay yang belum terselesaikan.

Sekitar seminggu 5 hari yang lalu, hari jumat tepatnya. Aku mengikuti pembekalan ‘studi in usa’ oleh education usa. Pergi, belajar, dan untuk sementara waktu menjadi bagian dari usa adalah impian ku. Bermimpi tidak pernah salah walaupun aku melihat kondisiku yang masih kurang untuk dapat pergi ke luar negri, namun aku berusaha untuk mewujudkannya, menjadikan impian itu lebih dekat denganku untuk aku wujudkan, menjadikannya bagian dari proses hidup aku. Banyak orang yang berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan dan memulainya dari mimpi, akupun ingin begitu dan aku percaya jika ingin impian tersebut terwujud maka akan selalu ada harga yang dibayar yaitu dengan kerja keras, ketekunan dan tidak kenal kata menyerah.  Pada hari ini pula aku mendapatkan informasi mengenai pembuatan video dan informasi mengenai beasiswa-beasiswa usa. Aku memutuskan untuk mebuat video selama tiga menit tersebut siapa tau aku berhasil mendapatkan hadiahnya yaitu gratis campus tour ke usa J winkkk!!!Aku Ingin ini, ingin itu, tapi dikerjar-kejar deadline. Sambil sedikit-sedikit menyelesaikan essay ku, aku sambil melihat peluang lainnya, jaga-jaga jika satu tidak berhasil masih ada harapan lainnya. Aku deg-degan.

Sekitar seminggu yang lalu, aku lembur untuk menyelesaikan berkasku untuk apply ke AIESEC sebagai volunteer. Sambil menunggu hasil test toeflku dan pelan-pelan mengerjakan essayku untuk apply community collage aku memutuskan untuk mencoba peruntunganku dengan apply ke AIESEC.

Sekitar 3 minggu yang lalu aku sedang belajar untuk test toeflku.

Sekitar sebulan lebih yang lalu aku megetahui hasil pengumuman mengenai community college disaat aku sedang semangat-semangatnya dengan skripsiku. Aku memutuskan untuk mencoba mendaftar. Untuk itu aku harus kompromi dengan skripsiku, aku harus mengambil toefl dan belajar lagi untuk bisa mencapai syarat itu, aku juga harus membuat essay-essay. Saat itu aku mengorbankan skripsiku dan fokus untuk ini.  Tak ku pikirkan ujung perjalanan, saat itu aku sangat bersemangat, sangat senang belajar, tak kupikirkan jika nanti kemungkinan buruknya aku tidak lulus test toefl sebelum aku mulai melangkah untuk mendaftarkan berkas-berkasku.

Sekarang, aku sudah lega, aku terima hasilku tidak memenuh target. Langkahku untuk apply scholarship harus terhenti ketika aku tau hasil test toeflku tidak memenuhi syarat. Ada perasaan lega, ada juga perasaan kecewa tapi tak seberapa kecewa. Tujuan awalku belun bisa terlaksana, tak apa. Tapi aku merasa tidak ada yang sia-sia, sebulan aku meninggalkan skripsi, sebulan juga aku fokus ke beasiswa community college, apply AIESEC dan ikut competisi video. Hasil yang satu sudah pasti tapi hasil yang lain masih ku tunggu jawabannya. Aku kembali menyelesaikan skripsiku, selanjutnya aku akan belajar meningkatkan toeflku dan mencoba-mencoba lagi.

Ini memang agak terlalu terburu-buru, untuk apply selanjutnya segalanya akan aku persiapkan lebih matang , tidak SKS lagi – sistem kebut semalam. Ini adalah kesempatanku untuk selanjutnya mempersiapkan lebih baik lagi.  
Aku pastikan semangat ini tak kendur sedikitpun, paling-paling hanya mood yang suka naik turun, Hehe tapi aku tidak akan lupa mimpi-mimpiku.

Satu bulan selanjutnya
Dua bulan selanjutnya.....
6 bulan selanjutnya.....
1 tahun selanjutnya....
2 tahun selanjutnya
Dan seterusnya
Ceritaku belum selesai, ini belum berakhir....
Aku masih berproses (atau sedang otw)....
Ada kabar yang sedang ku tunggu....
Ada kesempatan dan peluang yang sedang ku cari....
Ada hal-hal baru yang ingin ku lakukan.....
Ada suatu hal yang sedang ku usahaan....
Aku tidak tau bagaimana akhir dari semua ini...
Apapun itu, akan ku tunggu surprise-surprisenya....
Aku dan mimpi-mimpiku J

Love,