Friday, January 13, 2012

Buku "Bellamore"

Kemarin aku sengaja menghabiskan waktuku dengan melakukan apa yang aku suka. Nonton Film, Baca dan menulis. hmmm

Aku menghabiskan 1 buku dalam kurang lebih 5 jam membaca buku Bellamore karangan Karla M Nashar.



“ I guess God simply wants me to meet many wrong people before i meet the right one”
Kata-kata yang cukup menyentuh dan membuat ku manggut-manggut. J

Buku ini bercerita tentang Lana, wanita karier berusia 27 tahun yang memiliki prinsip untuk mempertahankan virginity-nya sampai ke pernikahan.
Penulis menggambarkan bahwa kehidupan wanita- wanita di jakarta sekarang ini tergolong bebas, sehingga tidak jarang wanita yang sudah mengorbankan keperawanannya demi kebahagian sementara.

Dalam perjuangan, selalu ada kerikil-kerikil besar maupun kecil yang mengganggu, sama halnya dengan kisah Lana yang tetap mempertahankan prinsipnya kepada banyak lelaki yang menjadi pacarnya. Tak bisa dipungkiri sekarang inipun seks bukan lagi menjadi hal yang tabu, pengetahuan akan seks juga harus kita ketahui.

Tidak melulu penulis menggambarkan tentang lana dan pacar-pacarnya, tapi juga tentang persahabatan, pekerjaan dan pengalaman lana lainnya dalam memperoleh sang pujaan hati.
Bahasa yang digunakan penulis sangatlah apik, ak mendapat pengetahuan tentang menata kata dan bagaimana menerapkan ‘Deskripsi yang baik, ditambah dengan pemilihan penggunaan bahasa Inggris yang membuat saya berimajinasi akan dialog antar tokoh semakin hidup, *disamping karena penulis menciptakan tokoh orang bule sebagai lawan main Lana*.

Aku ingat ketika aku masih kecil, aku disuru menghapal 5 kata dalam bahasa inggris namun aku tidak melakukannya, poor me, dan aku sadari sekarang aku sangat kurang kosakata dalam bahasa inggris, oleh karenanya aku mencatat kosakata-kosakata baru yang tidak aku mengerti dan menghapalnya.

Aku memang memiliki modal yang cukup dalam bahasa Inggris, karena aku sudah terbisa menonton film luar, pelajaran yang tanpa sadari aku pelajari. Namun aku ingin menyadarinya sekarang.  Aku ingin menyadari bahwa sambil nonton aku juga belajar dan mempelajari setiap kata-kata yang digunakan, tidak hanya sambil lalu saja seperti dulu walaupun memang ada yang nyantol dan membuatku familiar dengan beberapa struktur kalimat.

Okok, balik ke cerita Kisah cinta yang bersetting di New York dan Bali membuat saya berangan-angan akan romantisme yang terjadi antara lana dan lawannya, dengan masih menjaga virginity-nya.

Tokoh suami yang berada pada akhir buku tersebut mengingatkan ku dengan seseorang. Belakangan ini aku sering menemukan petanda-petanda yang berhubungan dengan dia, mulai dari namanya yang sama dengan tokoh film, tempat, kemunculan yg tiba2 di akun FB dll. Aku menjadi ingat dengan film serendipity, saat john melihat petanda-petanda akan sara sesaat sebelum pernikahaannya, seakan-akan petanda tersebut menggiringnya untuk mencari pujaan hati, begitu pula sara yang melihat petanda-petanda yang mengingatkannya akan John.

Tapi itu film berbeda dengan saya, kejadian-kejadian seperti itu memang unik, aku pun tersenyum ketika mengingatnya, tapi aku sudah menutuskan dan aku senang akan keputusanku bahwa sebentar lagi aku dan abang akan meresmikan hubungan kami ke jenjang yang lebih tinggi,sakral. Amin.

 Love, 

No comments: