Thursday, July 21, 2011

Rencana Besarku dan Restu Mama

Kamis pagi

Otakku berpikir keras......

Bertanya-tanya, berapa yang dibutuhkan untuk memulai semua ini????

I really need support group,.

Sulit untuk meyakinkan orang rumah atas rencana yang ku buat.

Sulit untuk meyakinkan orang rumah kalau ini akan berjalan dengan baik, akan sangat bermanfaat dan juga menghasilkan.

Agak sulit bagi orang rumah untuk meyakini bahwa aku bisa.

Agak sulit bagi orang rumah untuk melihatku sebagai seorang yang bukan anak kecil lagi.


Suara hati buat mama,
Mamaku yang aku cintai sampai kapanpun, sampai akhir nafasku. Sekarang anakmu sudah besar, aku sudah hampir berumur 21 tahun, aku juga sudah mahasiswa semester 4 perguruan tinggi luar Jakarta. Aku perantauan yang setiap semesternya pulang kampung, aku sudah bisa hidup tanpa keluarga, aku mandiri. Walaupun badanku kecil dan orang-orang masih menganggapku anak-anak tapi aku memiliki impian yang sangaaat besar, khususnya untuk membahagiakan mama, aceng dan ogen. Sebagai anak tertua aku ingin melakukan yang terbaik untuk keluarga, yang terbaik untuk adik2 ku kelak. Sebagai seorang kakak, aku ingin adik-adikku mendapatkan yang lebih baik daripada aku.


Mungkin sulit bagi orang rumah sendiri, orang yang aku kenal sejak aku lahir dari rahim mama, untuk menganggapku sudah besar, sudah bisa memikirkan dan mengambil keputusan yang terbaik untuk diriku sendiri. Tidak hanya orang tua, Tetangga pun, ibu-ibu yang menjadi teman mama arisan atau ngumpul di tukang sayuran keliling saja masih menggapku anak-anak yang suka main petak umpet, tap jongkok, galasin, lompat tali seperti dahulu. Mereka lupa bahwa waktu terus berjalan.

Memang untuk mengungkapkan sifat dewasaku aku juga mengalami kesulitan, karena jika sudah pulang ke rumah sifat manjaku keluar, juga sering saling balas-balasan kata dengan adikku dan aku sadar aku masih hidup dengan uang orang tua untuk makan, kuliah, ngekos,shopping dan lainnya. Aku sadar itu mama. Tapi percayalah bahwa aku sudah besar, dan aku ingin yang terbaik buat kita agar bisa survive dan memiliki kualitas hidup lebih baik setiap harinya di ibu kota, juga tidak lupa bersukur dan berdoa pada Allah. Karena, kitapun nanti akan menghadap yang Maha Kuasa juga, seperti papa yang sudah mendahului kita. 

Aku tau mama selalu berdoa untukku, mama selalu menghawatirkan aku saat aku jauh, bahkan jika aku hanya keluar bersama teman atau pacar untuk menonton di bioskop, mama melarangku untuk melakukan hal-hal yang membahayakan aku karena mama sayang aku. Mama melarangku untuk belajar motor dan mobil, mama sangat khawatir jika aku melakukan hal-hal yang baru, tapi kekhawatiran mama terlalu berlebihan untuk orang senekat dan seberani aku. Maaf ma aku nakal. Tapi memang benar, karena kekhawatiran mama terhadapku dan terhdap aceng yang adalah anak laki-laki berbeda. Lagi-lagi karena aku perempuan (terkukung dengan system yang sudah lama, patriarki). Aku jadi suka melawan mama karena mama selalu membatasi ku. Dan hal ini membuat aku dinilai sebagai anak kecil oleh mama dan sanak keluarga lainnya. Maaf ma aku nakal.

Tapi aku juga berfikir, kalau aku terlalu dibatasi bagaimana aku bisa berkembang.

Makanya aku memutuskan untuk bekerja setahun sebelum kuliah, setidaknya aku dapat mendapatkan uang, dan bisa membuktikan aku berguna dan aku mendapatkan penghasilan sendiri.

Makanya aku memutuskan untuk kuliah diluar kota, setidaknya kalian percaya aku dapat hidup sendiri di kota orang.

Makanya aku mencoba untuk aktif dalam berbagai aktivitas, agar mama dan keluarga percaya aku tidak hanya kuliah dan nganggur dan menjadi anak manja.

Makanya aku pelan-pelan belajar motor di salatiga walaupun tidak ada yang tau, dan aku sudah dipercaya membonceng teman kuliahku yang ga bisa motor.
Aku berani kan ma??

Mama inget ga, dulu waktu aku masih SMA, aku disur menemani mba tia (Sepupuku) yang mau ujian ITB. Walaupun lebih tua dr aku, tapi masih minta aku temani. Bukannya aku sombong ma, tapi selama 3 hari nganterin mba tia, dan mba tia seharian mengikuti ujian ITB. Keseharianku adalah jalan-jalan sediri di kota bandung yang juga crowded itu. Aku keliling kota bandung sendiri, jalan di setiap trotoar, nyari angkot di terminal bandung, jalan di mall sendiri, karena aku bosan sendiri menunggu mba tia yang pulang ujian ITB pada sore hari. Berani kan aku ma???

Aku akan tetap sayang sama mama walaupun aku sudah besar kelak, aku akan tetep manja sama mama deh. Tapi mama harus percaya bahwa aku udah besar dan udah bisa memutuskan sesuatu. Aku juga ingin berguna buat mama, memberi yang terbaik buat mama dan adik-adik.

Karena kepercayaan dan restu mama sangat berharga bagiku. Allah akan memlancarkan keinginan seorang anak jika direstui oleh kedua orang tuanya. Ya kan ma??

Itu isi hati ku buat mama, sekarang aku ingin mengutarakan maksudku yang membuat aku sangat berfikir keras, membutuhkan dana dan tentunya sangat membutuhkan restu dari mama.

Papa memang sudah tiada, namum papa mewarisi tempat tinggal untuk kami, rumah yang sederhana dan usaha kos-kosan yang setiap bulannya Alhamdulilah dapat menghidupi aku dan keluarga.

Dengan uang kos itu mama dapat memberikan kita makan, dapat membiayai uang sekolah adikku yang kelas 3 SMP dan yang sudah di bangku kuliah (aku tau, pendidikan sekarang tidak murah, dan kami pun masih bisa belanja keperluan lainnya baju, sepatu, buku dan lainnya. Kehidupan kami normal dan  masih tergolong cukup mampu.

Namun kehidupan sekarang khususnya di ibukota yang selalu berkembang, tumbuh, usaha-usaha baru bermunculan, kreativitas masyarakat untuk tetap hidup di ibukota terus bertambah menghasilkan inovasi-inovasi dan uang tentunya. Walaupun kami sudah cukup dan terlalu cukup dengan kos-kosan. Namun ada yang kurang jika kita tidak melakukan sesuatu yang dapat mengembangkan diri dan dapat bermanfaat juga untuk orang lain disamping juga mencari uang.

Mama mengharapkan aku untuk sukses, setelah kuliah dapat kerja, jadi wanita carier, nikah, hidup bahagia (impian kebanyakan orang tua kepada anaknya). Tapi aku, untuk diriku sendiri aku selain dapat bekerja, aku ingin memiliki usaha sendiri. Terus mengexplore kemampuanku, mengasah otak dan hati. Karena Allah memberikan berkah bagi orang yang selalu menggunakan otak/pikirannya, tidak dibiarkan berkarat bahkan lumutan.

Mungkin rencanaku tidak sebesar orang-orang jakarta lainnya, danaku untuk memulainya juga masih kupikir dan binggung mendapatkan dari mana. Namun pikiran dan hati semakin meyakini bahwa aku bisa melakukannya. Aku percaya diri.

Berangkat dari hobiku ................ “Aku ingin membuka penyewaan buku”

Mama dan banyak kerabat juga teman juga tau aku suka sekali dengan buku. I love books and also reading.
Selain itu aku juga suka nonton, mengoleksi DVD...(untuk yang satu ini akan dipikirkan lagi untuk membuka usaha apa, setidaknya mungkin akan sangat mendukung pekerjaan ku nanti, sesuai jurusan kuliah yg kuambil) hehe.

Aku ingin membuka penyewaan buku di depan rumah kita. Butuh banyak support dari orang rumah, karena aku akan membongkar sebagian isi rumah yang penuh dengan peninggalan papa, dan menata seluruh isi rumah yang berantakan sekali.

Sudah ada bayangan seperti apa kelak penyewaan buku ku jika sudah jadi nanti.

Garasi dan ruang kosong di depan rumah cukup besar dan sayang jika hanya menjadi bagian rumah yang tidak bermanfaat. Aku ingin merombaknya menjadi ruang penuh buku. Rak-rak yang masi bau kayu tertata rapih, dipenuhi buku dari komik, novel, majalah dan jenis buku lainnya. Akan ada banyak orang yang berdatangan untuk membaca, memperoleh ilmu dari buku, berpetualang dengan buku dan sangat bermanfaat kelak.

Mungkin mama ragu, dengan keberhasilan dan apakah orang-orang juga menyukai buku, belum lagi tempat yang agak masuk ke gang. Namun aku percaya setidaknya aku telah mengenalkan buku, hobi dapat bermanfaat dan insyaAllah rumah kita yang cukup strategis dengan universitas UNJ, STEI, Univ. Borobudur, sekolah TK, SD, SMP, SMA, banyak rumah kos dapat menjadi tempat yang dicari orang untuk mengisi waktu luang.

Tempat penyewaan bukuku nanti akan jadi 2 lantai, lantai 1 di garasi dan ruang kosong depan rumah , dan di lantai 2 loteng kita yang sudah menjadi gudang alat-alat papa. Semua akan ku sulap menjadi toko buku yang dapat bermanfaat. Di loteng atas, orang-orang dapat dengan santai membaca buku. Dan dibuat sedikit terbuka agar angin dapat berhembus dan memberikan kedamaian hati. Hehe (Amiin)

Aku tau dibutuhkan uang tidak sedikit untuk mewujutkan impianku. Untuk mebongkar rumah, mendesign ulang, mungkin aku butuh designer untuk menentukan letak-letaknya. Selain itu untuk membeli buku-buku juga.

Akan sangat menyenangkan.

Akan menyenangkan menata rumah menjadi penyewaan buku.

Menyenangkan menjadi saksi perubahan depan rumah menjadi penyewaan buku.

Menyenangkan melihat banyak buku berjejer memenuhi rumah.

Menyenangkan melihat orang-orang seliweran membawa buku.

Menyenangkan melihat orang dengan santai membaca buku.

Aku memikirkan dana....mungkin aku akan mencari pinjaman dari bank, tapi sebelumnya aku ingin restu mama.

Oh Lord, Oh Gusti, Semoga rencana ku pelan-pelan menjadi nyata. Semoga rasa percaya diriku semakin kuat terhadap rencanaku ini. Semoga Engkau yang Maha Mengetahui dapat mengetahui isi hatiku yang paling dalam, impianku, kemampuanku, dan rasaku. Dan kuatkan aku untuk mewujudkannya. Semoga perjalanku selalu dilancarkan.

Amiiiiiiiinn

Love,  

No comments: